Faktual dan Berintegritas

 


JAKARTA – Semarak belanja online 10.10 yang jatuh pada tanggal 10

Oktober 2020 menambah panasnya semangat transaksi jual-beli online di tengah kondisi

pandemi seperti sekarang ini. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik, J&T

Express sebagai jasa pengiriman yang fokus pada bisnis e-commerce di Indonesia, mampu

memaksimalkan padatnya permintaan pengiriman hingga 8 juta paket pada periode

tersebut.


Menyadari pengaruh pandemi yang cukup terasa selama beberapa bulan terakhir,

kebutuhan akan layanan pengiriman khususnya wilayah pulau Jawa masih mendominasi

tingginya aktivitas pengiriman J&T Express, hal tersebut berdampak pada peningkatan

jumlah resi tertinggi pada momen belanja online 10.10 seiring bertambahnya pelaku usaha

kecil yang kini sudah beralih ke bisnis online.


CEO J&T Express Indonesia, Robin Lo menyebutkan adanya peningkatan positif di

tengah kondisi pandemi. “Pada 10.10 ini kami mendapat hasil yang positif melihat trafik

pengiriman yang terjadi dibandingkan tahun sebelumnya. Disamping itu adanya perubahan

pola transaksi dan minat masyarakat dari berbelanja offline ke online terutama pada masa

pandemi ini sehingga menunjang tingginya permintaan pengiriman dan mengalami kenaikan

sebesar 77% dari periode yang sama tahun sebelumnya” ungkapnya.


Capaian positif tak lepas dari kesiapan yang dilakukan oleh J&T Express sebagai antisipasi

pengiriman ketika peak season di masa pandemi, selain penyediaan infrastruktur dan

fasilitas gudang yang mumpuni, penambahan karyawan menjadi pilihan sejak pertengahan

tahun 2020 guna meminimalisir adanya overload pengiriman. Dalam operasionalnya pun

menjalankan SOP secara ketat, tentunya dengan mewajibkan karyawan yang bekerja

menggunakan masker dan sarung tangan saat memindahkan barang, tidak lupa dilakukan

disinfektan gudang sortir setiap minggunya serta semua paket lewat mesin sortir akan di

disinfektan demi kenyamanan pelanggan.


Berbeda dari tahun sebelumnya dimana fesyen merupakan jenis barang yang paling banyak

dikirim, pada tahun ini mayoritas adalah barang-barang fast moving consumer goods

(FMCG) yang merupakan jenis kebutuhan utama masyarakat pada umumnya. perbedaan

tersebut menunjukkan adanya perubahan yang tampak dalam pengiriman di masa pandemi,

meskipun demikian, pengiriman J&T Express tetap lancar dan dapat diproses sesuai

prosedur yang ada.


Fasilitas mesin sortir otomatis dengan kemampuan menyortir 30.000 paket per jam untuk

108 destinasi masih menjadi andalan untuk proses pengiriman secara efisien, selain

menjadi salah satu keunggulan teknologi yang dimliki J&T Express, penggunaan mesin

tersebut dapat mengurangi sentuhan tangan manusia terhadap paket yang dikirimkan,

sehingga turut mendukung pencegahan penularan virus dalam situasi pandemi. (rls)

 
Top