Faktual dan Berintegritas


Tiga wanita shalat di sisi bangunan mungil kawasan Tugu Merpati, Muaro Lasak, Kota Padang, Sumatera Barat. Mereka shalat dengan beralaskan tikar yang biasa disewakan untuk duduk-duduk di pantai itu.

Pemandangan seperti itu terlihat seminggu lalu. Di depan, belakang dan kiri, kanan ketiga wanita itu sejumlah orang lalu lalang. Seperti tak terganggu, ketiganya terus menunaikan kewajiban.

Itu hanyalah salah satu contoh, betapa pentingnya sarana ibadah di objek wisata. Sebab, mayoritas pengunjung objek wisata Sumatera Barat adalah umat Islam, maka keberadaan mushalla memadai sangat diperlukan.

Di suatu objek wisata, minimal ada satu waktu shalat yang dilewati pengunjung. Misalnya shalat Zuhur atau shalat Ashar. Bahkan di objek yang mengasyikkan bukan tidak mungkin dua waktu shalat itu dilewati di sana.

Tanpa menafikan di sejumlah objek wisata terdapat masjid atau mushalla terdekat, ini perlu disosialisasikan oleh operator. Misalnya melalui pengeras suara dikatakan bahwa pengunjung yang mau menunaikan shalat, masjid atau mushalla ada di titik itu.

Jika tidak punya operator, sebuah objek wisata perlu memberi rambu-rambu lokasi masjid atau mushalla untuk shalat. Begitu juga objek yang punya mushalla tersendiri di dalam objek pun perlu memberitahu pengunjung melalui rambu-rambu.

Objek wisata yang bersih dan dilengkapi dengan mushalla, diyakini mampu meraup pengunjung untuk berlama-lama. Apalagi objek yang menjual panorama indah, makanan enak, murah dan dihiasi keramahan, pasti wisatawan malah beranjak dari sana.

Oleh karena itu, adalah sangat penting bagi pengelola objek wisata melengkapinya dengan mushalla yang representatif dan bersih. Jangan sampai toilet di tempat ibadah itu cuma dijadikan WC umum saja, sehingga kebersihan dan kenyamanannya tidak terpelihara.

Seiring itu, pengelola perlu memisahkan toilet atau WC dengan tempat ibadah. Air yang ada di mushalla hanya boleh untuk berwudhu saja, tidak untuk tempat buang air.

Ini adalah salah satu unsur pendukung di objek wisata yang tidak boleh disepelekan. (sp)
 
Top