Faktual dan Berintegritas

 


PADANG, SWAPENA -- Tiga aktor perampokan dan pembununahan bos gas elpiji  di kawasan Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang berhasil diringkus tim Klewang Polresta Padang. Satu di antaranya diamankan di Palembang, Sumatera Selatan. Mereka ditahan di Mapolresta Padang.

Sedangkan dua pelaku lainnya adalah asisten rumah tangga dan satpam rumah tersebut. Keterlibatan orang terdekat korban dalam kasus ini berhasil diungkap pihak kepolisian dalam waktu kurang 24 jam setelah kejadian. 

Kapolresta Padang, Kombes Pol Imran Amir mengungkapkan, pihaknya memang tidak langsung mengekspose keterlibatan asisten rumah tangga dan satpam dalam kasus tersebut lantaran pada saat itu masih melakukan penyelidikan. "Ini adalah kerja keras anggota di lapangan, mulai melakukan olah tempat kejadian perkara dan dengan teknologi mengetahui otak pelaku dalam kasus ini adalah dari pihak dalam sendiri," kata Imran saat jumpa pers di Mapolresta Padang, Jumat (5/11). 

"Dalam hal ini tenggang waktu tidak ekspose dulu, karena anggota melakukan pengembangan terhadap pelaku lainnya yang melarikan mobil. Makanya beredar kabar dan informasi hoaks, kami tidak menyampaikan karena anggota masih bekerja di lapangan," sambungnya. 

Para pelaku ini adalah bernama Eni Natalia (23) asisten rumah tangga dan Robi Fernandes (23) satpam. Sedang satu lagi Rusmanila (42) yang merupakan saudara dari asisten rumah tangga Eni Natalia. 

Imran menyebutkan, pelaku Rusmanila diringkus di Palembang, Sumatera Selatan. Dalam kasus ini, total pelaku sebanyak enam orang.  "Pelaku dalam kasus ini sebanyak enam orang, tiga orang sudah ditangkap, mereka aktor intelektual kasus ini," jelasnya. 

Saat perampokan berlangsung, ART dan satpam tersebut diketahui berpura-pura ikut disekap. Tiga orang pelaku yang merupakan sebagai eksekutor sebelumnya dibantu oleh mereka lalu masuk ke dalam rumah sekitar pukul 21.00 WIB. 

Kejadian ini baru dilaporkan pada pagi harinya oleh si satpam. Bahkan pihak kepolisian sekitar 10 jam baru mengetahui bahwa adanya upaya perampokan tersebut. 

Imran menyebutkan, koban meninggal yang merupakan majikan disekap tiga orang pelaku dengan selimut lantaran berupaya berteriak. Hal ini sehingga membuat korban meninggal dunia diduga sesak napas. 

"Dalam kejadian ini ada satu korban meninggal dunia karena disekap dengan selimut agar tidak berteriak. Mungkin kehabisan napas akhirnya meninggal dunia. Suami korban disekap, dibawa ke kamar mandi. Dua orang (ART dan satpam) berpura-pura disekap dan menyampaikan ke masyarakat bahwa ada kejadian itu," sambung Imran. 

Seperti diketahui, kasus perampokan dan pembunuhan yang menggemparkan masyarakat ini terjadi pada Sabtu (23/10) lalu sekitar pukul 21.00 WIB di Kelok, Kuranji. Korban meninggal dunia dalam peristiwa ini bernama Yuni Nelti, pengusaha gas elpiji. Sedangkan suaminya Kusdiantara mengalami patah tulang. 

Para pelaku berhasil membawa kabur mobil berikut dengan emas serta kartu ATM. Dalam kejadian ini total kerugian korban mencapai Rp500 juta. (rf)

 
Top