Faktual dan Berintegritas


PADANG - Provinsi Sumbar kembali meraih prestasi di tingkat nasional dalam pencapaian Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2020. Di luar Pulau Jawa dan Pulau Bali, Provinsi Sumbar merupakan peringkat terbaik.

Hasil penilaian Kementerian Desa PDTT tahun 2020 untuk peringkat 1 sampai 4 pencapaian IDM adalah Provinsi Bali, Provinsi Yogyakarta, Provinsi Jatim dan Provinsi Sumbar.

"Pencapaian IDM Sumbar ini adalah hasil kerja keras bersama dari semua pihak, mulai dari tingkat nagari hingga provinsi," kata Kadis PMD Sumbar Drs. H. Syafrizal Ucok, MM., ketika melaporkan hasil IDM 2020 kepada Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Rabu (22/7) pagi.

Menurut Syafrizal Ucok, jika tahun 2016 nagari/desa Sangat Tertinggal (DST) di Sumbar berjumlah 51, sekarang hanya tinggal 4 nagari yaitu Sungai Abu di Kab. Solok, dan tiga di Kab. Solok Selatan yaitu Lubuk Ulang Aling, Lubuk Ulang Aling Selatan, Lubuk Ulang Aling Tengah.

Hasil lain pencapaian IDM Sumbar adalah nagari/desa Tertinggal (DT) sebanyak 328 pada tahun 2016, kini hanya tinggal 65 nagari. Nagari/Desa Berkembang (DB) tahun 2016 sebanyak 374 kini meningkat 466, Nagari/Desa Maju (DM) tahun 2016 hanya 120 kini meningkat menjadi 348 nagari/desa. Nagari/Desa Mandiri (DMN) tahun 2016 hanya 7 nagari, sekarang meningkat menjadi 45 nagari/desa.

Atas pencapaian IDM Sumbar itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak, yang telah bekerja keras dalam menggenjot indeks ketahanan sosial, ketahanan ekonomi dan ketahanan ekologi/lingkungan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Wali Nagari/Kepala Desa, Dinas PMD se Sumbar, Bappeda se Sumbar, Bupati/Walikota, Dinas PMD Sumbar, dan Tenaga Ahli serta Pendamping Desa. Ini pencapaian yang luar biasa," kata Gubernur Irwan Prayitno yang didampingi Kepala Bappeda Sumbar Drs. Hansastri, MM.

Terhadap masih adanya 4 nagari Sangat Tertinggal dan 65 nagari/desa Tertinggal, Gubernur Sumbar segera menindaklanjuti dengan akan menggelar rapat Selasa (28/7) dengan Bupati, Ketua Bappeda, Dinas PMD, Wali Nagari dan Kepala Desa.

"Kita ingin pengentasan nagari/desa Sangat Tertinggal dan Tertinggal dilakukan bersama sama di Sumbar, kita keroyokan. Karena itu kita mau berbagi tugas mana yang menjadi tanggung jawab Pemprov dan mana yang menjadi tanggung jawab kabupaten," kata Kadis PMD Sumbar Syafrizal Ucok menambahkan.

Dalam pertemuan dengan Gubernur Sumbar, Kadis PMD Sumbar, Syafrizal Ucok didampingi Sekretaris PMD Drs. Armen, Kabid Pemerintahan Desa Drs. Azwar, M.Si., Kabid UEM TTG Desrianto Boy, S.Pd.,M.Si., Kabid Kerjasama dan Pembangunan Kawasan Perdesaan Vera Irawati, ST.,MM., Korprov Pendamping Profesional Dana Desa Feri Irawan, S.Ag, dan Tenaga Ahli Pendamping Desa Suharyono, SE. (*)
 
Top