Faktual dan Berintegritas


PEKANBARU - Kabar mengejutkan di awal tahun ajaran baru 2020-2021 datang dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau. Semua kepala sekolah SMP negeri di kabupaten itu mendadak mengundurkan diri dari jabatannya.

"Iya benar, seluruh kepsek SMP negeri di Inhu mengundurkan diri dari jabatannya. Seluruhnya ada 64 kepsek yang meminta mengundurkan diri," kata pelaksana tugas Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Inhu, Ibrahim, kepada wartawan, Rabu (15/7).

Ibrahim menyebut pengunduran diri ini disampaikan lewat perwakilan enam kepala sekolah. Surat itu diterima Kadisdikbud Inhu pada Selasa (14/7). "Jadi kemarin siang menjelang sore ada enam kepsek yang mewakili seluruhnya, bertemu dengan saya yang habis rapat. Mereka menitipkan surat pengunduran diri para kepala sekolah ke saya," kata Ibrahim dikutip detikcom.

Ibrahim mengaku terkejut saat menerima surat pengunduran diri para sekolah itu. Surat tersebut dalam satu bundel di plastik yang diterimanya. "Perwakilan tersebut menyampaikan surat itu ke saya, bahwa mereka seluruhnya mengajukan pengunduran diri sebagai kepala sekolah," kata Ibrahim.

Dalam pertemuan singkat itu, katanya, utusan ini berkeinginan mereka dikembalikan menjadi tenaga pengajar biasa. "Jadi mereka mengajukan pengunduran diri sekaligus meminta menjadi guru biasa saja," kata Ibrahim.

Informasi terbaru, alasan mundurnya 64 kepala SMP itu, karena mereka tak tenang ada gangguan soal pengelolaan dana BOS. Gangguan yang dimaksud datangnya dari luar. "Para kepsek tidak merasa nyaman dalam mengelola dana BOS. Alasannya, banyak pihak eksternal yang sering mengganggu mereka," kata Ibrahim.

Ibrahim berjanji akan menelusuri lebih jauh soal gangguan eksternal tersebut. Ia mengatakan selama ini ada kepsek yang meminta agar dirinya tidak mengelola dana BOS. (*/dtc)
 
Top