Faktual dan Berintegritas


SOLOK - Kelompok pengajian aliran Muslim Ibrahim Tauhid di Korong Rimbo Panjang, Jorong Kapuah, Nagari Sumani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, akhirnya kembali ke jalan yang benar. Mereka mengucapkan syahadat, pada Rabu (29/7) kemarin. 

Prosesi pengucapan syahadat sebagai bukti kembali ke Islam yang benar itu berlangsung di kediaman Zainul,  salah seorang pengikut ajaran tersebut. Kegiatan itu disaksikan berbagai pihak, antara lain Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan X Koto Singkarak Irman, S.Ag, Walinagari Sumani Masri Bakar, SE, Kanit Intelkam Polsek X Koto Dibawah Bripka Deli Harapno, Bhabinkamtibmas Nagari Sumani Aiptu Iyam Sadeli, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan X Koto Singkarak Hasan Basri, tokoh masyarakat, kalangan Bundo Kanduang, tokoh pemuda dan lainnya. 

Dalam kesempatan itu, hadir para pengikut ajaran sesat Muslim Ibrahim Tauhid. Setelah diberi pemahaman diwarnai sedikit perdebatan, akhirnya mereka mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai tanda kembali ke jalan yang benar atau agama Islam sesungguhnya disaksikan semua yang hadir.

Tak hanya itu ,  lara pengikut ajaran. Menyimpang itu juga membuat surat pernyataan dengan tulisan tangan di atas materai Rp6.000. Dalam pernyataan itu, semua pengikut menandatanganinya.

"Setelah kami berunding dan membahas hal ini bersama pihak keluarga lainnya, kami menyadari, dan menyatakan kembali ke ajaran Islam. Mudah-mudahan peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kami ke depannya," ujar Zainul yang dikutip Patronnews.

Walinagari Sumani Masri Bakar, SE, mengaku gembira debgan kembalinya kelompok tersebut ke jalan dan agama yang benar, tambahan Islam.

Sehubungan itu, walinagari minta seluruh masyarakat untuk menerima kembali para pengikut seperti sedia kala. "Kita harapkan situasi kembali kondusif dan masyarakat kembali bisa menerima mereka seperti semula," ucap dia.

Kanit Intelkam Polsek X Koto Dibawah, Bripka Deli Harapno, menyatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan kegiatan aliran itu sejak April 2020 lalu. Kegiatan tersebut baru dilakoni keluarga.

Dengan telah kembalinya kelompok tersebut mengucap syahadat,  ia mengharapkan seluruh masyarakat Sumani dan Kabupaten Solok, bisa menerima dan tidak lagi terjadi gejolak. "Kita harapkan situasi kembali normal. Jangan lagi ada masyarakat yang resah. Persoalan sudah selesai. Mari kita kembali beraktivitas dan menerima mereka kembali, seperti sedia kala," ujarnya. (sp/pn)
 
Top